Kebiasaan Mengamati Sekitar

By Chela Ribut Firmawati - June 18, 2015

Saya punya satu kebiasaan dan bisa dibilang ada baiknya ada juga buruknya. Mengamati. Ya, saya suka banget menggunakan indra penglihatan saya ini untuk mengamati sesuatu hal. Bahkan karena saking penasarannya dari apa yang saya amati muncullah rasa kepo. Ya kalau bisa dikepoin, kalau enggak?

Seperti kemarin di dua acara sekolah. Senin perpisahan anak-anak kelas enam se Desa Ngembak, dan rabu pengambilan rapor. Saya mengamati beberapa hal dan ujung-ujungnya sampai rumah saya kepo sama suami. Dasarnya orang diem ya si papa nanggapinya biasa pakai banget.

Nah, beberapa hal yang saya amati itu adalah :

1. Ibu-ibu
acara perpisahan

Rata-rata yang menghadiri acara baik perpisahan dan pengambilan rapor adalah ibu-ibu. Tidak dipungkiri ada juga bapak-bapak meskipun kursi undangan hampir full dengan para ibu, sampai pak pengawas sekolah melontarkan pertanyaan "kok mayoritas ibu-ibu ya? Bapaknya dimana bu?" Jawaban serempak dari ibu-ibu adalah "bapaknya ngedos (panen padi) pak, baru musim panen". Maklum mayoritas orang tua murid berprofesi petani. 

Begitu pula ambil rapor kemarin, dari orang tua empat belas anak kelas 5 cuma ada seorang bapak yang mengambil rapornya. Lainnya ibu-ibu. Sungguh... disini kaum ibu lebih dominan.


2. Penampilan
beberapa penampilan ibu-ibu

Karena mayoritas ibu-ibu, dari segi penampilan sih layaknya seorang ibu pada umumnya. Sederhana sekali dan jujur saya suka. Beberapa memakai baju muslim lengkap dengan jilbabnya, baju biasa dengan rambut dikuncir kuda, bahkan ada juga penampilan biasa banget cuma pakai kaos dan celana kain rambut dimodel cepol ala orang jaman dulu. Pakai baju atau tas branded??? Nggak ada!!!

3. Tangan bergetar 

Ini yang lucu sih. Beberapa ibu-ibu khususnya waktu pengambilan rapor tampak grogi. Padahal saya nggak gigit sih. Seperti biasa kalau ambil rapor harus ada tanda tangan si pengambil di buku administrasi kelas, nah cuma tanda tangan saja sampai gemetaran bahkan suaranya juga ikut terdengar bergetar. Saya heran ada yang salah dengan saya atau bagaimana ya? Hahaha...


Nah, hal-hal seperti itulah yang kemarin saya amati. Sebenarnya bukan apa sih, bukan maksud underistimate atau bagaimana. kesimpulan saya ya penduduk desa tempat saya bekerja memang rata-rata ibu-ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga jadi lebih banyak waktu untuk menghadiri undangan di sekolah, penampilan yang sederhana mencerminkan kepribadian orang desa pada umumnya dan yang saya sukai sih nggak tampak berlebihan. Kadang kan maaf nih ya ada yg sengaja pakai perhiasan gedhe-gedhe gitu. Dan ternyata rasa grogi bertemu guru juga ada di antara ibu-ibu yang saya  temui. Mungkin karena jarang komunikasi dengan saya jadi ya saya bisa memaklumi.

Adakah dari teman-teman yang mau saya amati juga?? Pandangan mata saya nggak menghakimi kok. Hahaha...

  • Share:

You Might Also Like

13 comments

  1. mungkin grogi karena ini pas kenaikan kelas.
    coba pas tengah tahun, masih banyak yang grogi nggak ya?

    ReplyDelete
  2. aku wae senenge ngamati kamu lhoo cheil kalo pas ada kamu di sini.. hehe

    ReplyDelete
  3. itulah ibu, ibu yang senantiasa berkarya

    ReplyDelete
  4. Hehe, jadi inget pas ngambilin raport adek dulu. Bapak sama ibuku bagian bagi raport di sekolah jadi ga bisa ngambilin. Kebanyakan memang ibu2 waloa da bapaknya juga. Dan penampilan ini ga menentukan mereka dari level ekonomi yang mana karena baju terbaiknya dikeluarin demi ambil raport anaknya, mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju la..baju terbaik dikeluarkan di momen2 tertentu

      Delete
  5. acara perpisahan biasanya kalua aku suami istri

    ReplyDelete
  6. Kamu terlalu cantik sih, Mbak. Jdi pada gemeter pas ttd smbil lihat wajahmu. Wkwkww

    ReplyDelete
  7. Hihihi, mengamati memang asik, asal tetap jaga hati. Aku suka tuh kalau liat perempuan dandan sederhana tapi auranya keluar, suka juga mengamati anak kecil, atau orang2 yang lalu lalang di mall

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)