Lelakiku...
Entah kamu membacanya atau tidak, lewat tulisan ini aku ingin menyampaikannya. Aku tak biasa mesra bahkan menyusun kata puitis pun aku nggak mampu. Hanya saja aku memang tak pandai untuk berbohong apalagi menyangkut perasaan. Mungkin kamu menganggap aku lebay, perlu kamu sadari memang aku lebay tapi aku punya cara sendiri untuk mengungkapkan rasa sayangku.
Lelakiku yang biasa ku panggil papa...
Saat aku terjaga setiap malam, kupandangi wajah lelahmu. Aku tahu kamu sangat lelah. Lelah memikirkan ketidakdewasaanku sebagai istrimu. Lelah menuruti manja dan setiap rengekanku. Lelah dalam menahan emosi agar pertengkaran tidak terjadi diantara kita. Terimakasih, dalam diam dan cuekmu aku tahu kamu orang yang sabar dalam menghadapiku.
Lelakiku yang biasa aku omel-omelin tanpa sebab,
Maaf jika aku terlalu cerewet dan bawel. Maaf jika banyak kata yang melarang kamu untuk tidak ini itu blablablabla. Ketahuilah, aku tidak ingin suatu hal buruk terjadi padamu. Aku bingung harus bagaimana menjaga bahkan memperhatikanmu, lewat kata yang sering terdengar judes itulah sebenarnya dengan cinta yang tulus aku ingin selalu menjagamu. Kalau kata anak muda jaman sekarang sih "sayang kamu jangan sakit nanti siapa yang nyakitin aku?" Hahahaha. Dan kenapa kamu nyakitin aku terus??? :p
Lelaki yang menjadi imamku saat ini dan sampai nanti...
Saat tengah malam aku terjaga dan melihatmu duduk bersila, jemari memegang tasbih dan dzikir kamu ucapkan, aku percaya ada doa yang tidak putus dan selalu kamu panjatkan kepadaNya. Ada harapan yang selalu kamu ceritakan padaNya agar kamu bisa menjadi imam yang baik di keluarga kecil ini. Ada doa untuk masa depan kita bersama anak kita nanti, dan ada doa untuk setiap kesulitan yang kita hadapi. Syukur dan syukur selalu kamu ajarkan tapi entahlah... egoku terlalu tinggi untuk menuruti perkataanmu. Padahal aku tahu, aku berdosa jika tidak menurutimu.
Lelakiku,
26 Mei 2015 di bulan ke lima pernikahan kita. Kuucapkan selamat ulang tahun. Tiga puluh tahun usiamu, sudah bukan usia dimana layaknya anak lelaki muda yang masih mencari jati diri. Doa terbaik untukmu suamiku, semoga sehat selalu, panjang umur, karier bagus, menjadi imam yang nantinya akan membawaku bersama anak-anakmu ke dalam ridhoNya.
Maaf, tidak ada roti tart mewah berhias angka tiga puluh, atau bahkan nasi tumpeng lengkap dengan urapnya. Cuma aku suguhkan cemilan sederhana, sederhana sekali dan itupun tadinya aku pengen kita nikmati bersama.
Ah sudahlah.... sekali lagi selamat ulang tahun :)
9 comments
Selamat ulang tahun utk lelakinya chela #eh semoga yang terbaik yg diberikan utk kalian, aamiin
ReplyDeleteMakasih ibu budi...salam buat andinia yaaaa
Deletewalaupun tak ada kue tart, tapi tetap romantis :) happy birthday for your husband :)
ReplyDeleteMakasih ya mbaak santi :)
Deleteselamat ulang tahun ya...senengnya bisa merayakan berdua..eh bertiga... :)
ReplyDeleteTerimakasih mbaak dwi...
DeleteLhooo, berarti menikmatinya ama siapa, Kak? Kok ngga bersama? :D
ReplyDeleteSelamay ulang tahun buat mas dion! Sehat, sukses, dan bahagia selalu dg keluarga kecilnya, ya.
Aku habisin sendiri idah...hahahahaha
DeleteSemoga rukun-rukun dan bahagia selalu ...
ReplyDeleteSehat yaa Buuu ...
Salam saya Bu Guru
(6/6 : 13)
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)