Seperti halnya saya, tak pernah ada
rencana sebelumnya diakhir tahun 2014 saya menikah. Jauh dari prediksi ketika
pertengahan tahun mulai dari perkenalan, pendekatan, sampai pinangan saya
lewati dengan penuh rasa takjub. Bahkan prosesi ijab Kabul terlaksana dengan
penuh haru di tanggal 19 Desember 2014. Ya, saat itu saya resmi menjadi seorang
istri.
Setelah menikah saya berencana untuk
menikmati lebih dulu masa-masa pengantin baru dan hanya kami berdua. Ah..Tuhan
lagi-lagi memberikan kejutan kepada saya yang mana kali ini benar-benar merubah
hidup dan diri saya. Belum genap sebulan pernikahan kami, jadwal tanggal
biasanya saya menstruasi kali ini mulus tanpa ada tanda-tanda menstruasi. Hamil
? Entahlah, saya tidak ingin gegabah dalam mengambil kesimpulan. Hanya saja
tubuh mulai memperlihatkan tanda-tanda seperti orang masuk angin. Badan pegal,
pusing, mual dan bahkan sesekali muntah.
Sampai suatu hari saya bersama suami
memutuskan untuk mencoba testpack. Perasaan saya saat itu masih tenang saja,
masa iya secepat ini saya hamil. Tapi lain halnya dengan suami, dia sangat
berharap saya segera hamil. Prinsip saya rejeki tidak akan kemana termasuk
salah satunya rejeki berupa anak. Pagi itu dengan rasa penasaran yang sangat
luar biasa saya segera melakukan testpack. Perasaan dag dig dug nggak bisa
dipungkiri sebenarnya, hingga pada akhirnya hasilnya menunjukkan garis merah
sebanyak dua. Berkali-kali saya baca penjelasan
di bungkus tespack itu dan masih tidak percaya kalau hasilnya menunjukkan saya
positif.
“Gimana, mah?”
“garis dua, pah… positif sih kalau
penjelasan di bungkusnya ini.”
testpack pertama dan kedua |
Saya menyetujui usul mbak, dan
kebetulan mbak yang memilihkan dokter spesialis kandungan kepada saya. Dokter
cantik dan ramah inilah yang memeriksa saya dan berdasarkan hasil usg memang
ada kantung kejanin di rahim saya. Barulah saya yakin bahwa saya hamil.
Alhamdulillah…
saat usia 14 minggu. Lucunya!! |
Semakin hari perut saya semakin
membuncit. Trimester pertama selesai saya lewati dan saat ini saya menikmati
indahnya masa-masa trimester kedua. Janin yang semakin berkembang dan saat ini
saya sudah merasakan tendangan-tendangan mesra dari si jabang bayi. Tak lupa
saya mencukupi haknya dengan memberikan asupan makanan yang bergizi. Secara
tidak langsung baby merubah kebiasaan dan selera saya. Dulu saya kurang suka
sayuran hijau dan wortel, jarang minum susu dan bahkan makan buahpun enggan. Tapi
sekarang semua berubah, apa yang kurang saya sukai menjadi sesuatu yang saya
butuhkan. Demi si jabang bayi! Saya mau dia tumbuh sehat, kuat, berkembang
dengan baik jadi saya harus mengesampingkan ego saya. Menerapkan pola hidup
sehat dan banyak minum air putih saya lakukan demi perkembangan si baby.
Meskipun terkadang sekedar menuruti rasa kepingin ya nggak masalah. Tapi suami
sangat protektif terhadap apa yang saya makan. No junkfood dan soda!!
Hamil bukan menjadi penghalang bagi
saya untuk beraktifitas. Saya masih tetap mengajar dan kemarin di usia 17minggu
saya ikut latihan menari selama seminggu bersama anak-anak. Saya berusaha mengajak
si baby berkomunikasi dengan bisikan
mesra “ikut mamah ke sekolah yuk, jangan nakal ya sayang. Hari ini kita belajar
biar pinter”. Bahkan sebelum berangkat kerja si papa tidak pernah lupa untuk
mencium dan berbisik juga “Dedek, papah
kerja dulu. Kamu ikut mamah dan jangan nakal ya”. Dan setiap malam si papah mengelus perut saya dan respon dari si baby
ada kedutan di perut saya. Sepertinya anak ini nantinya deket sama papanya.
Hihihihi… Ah Tuhan, ini nikmat yang sangat luar biasa. Alhamdulillah.
Saat ini saya masih menikmati
kehamilan pertama saya dan HPL sekitar pertengahan bulan September. Tapi saya percaya bahwa anak adalah amanah yang sangat luar biasa,
masalah rejeki Tuhan sudah mengaturnya. Kami sedang bersiap menjadi orang tua.
Papa sedang berproses menjadi suami siaga dan seorang papa, dan saya berproses
menjadi seorang mama. Bahkan dengan kehamilan ini hubungan saya dengan ibu
menjadi jauh lebih dekat dan menyadarkan saya bahwa menjadi seorang ibu
ternyata melalui ikhtiar yang sangat luar biasa. Doakan kami agar kami bisa
segera bertemu di dunia dengan keadaan selamat, sehat, sempurna. Doakan kami
semoga semuanya lancar dan tentunya selalu doakan yang baik-baik ya..
Makasih.. salam saya, suami, dan baby !!!
Cerita ini diikutsertakan dalam Pregnancy Story Writing Competition
11 comments
sehat-sehat ibu anak :*
ReplyDeletemuaahhhhh salam sayang teko raffi
Aaaaaa....ketjup basah buat raffi yaaa
Deletewahh.. makgurcil..
ReplyDeleteInysa Allah we're ready for the most beautiful present in our live yahh
kiss2 :*
Kiss kiss..
DeleteKita berjuang bersama ya mbak susiiii icuz :*
mrinding mbak, bacanya... ikut seneng. Barakallah mba cheila :*
ReplyDeleteTerimakasih mbak rosa :*
Deleteaamiin
ReplyDeletesehat2 ya buguru....semoga dilancarkan dan dimudahkan ampai si baby lahir aamiin
Aamiin..makasih mbak a.hanna.a.hanna.sehat juga ya kehamilannya :*
Deletepas tahu positif senang pastinya ya cheila
ReplyDeleteSenang2 galau gituuu dehhh
DeleteDuile fotonya mesra amat euuyy. Hepi banget pastii ya anak pertama. Salam buat suami ya Cheil. Hepi terus yaa, makan banyak, doa banyak, bersyukur banyak. Sehat2 utk kehamilan kita semua. AMIINN
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)