Yuhu...
Kali ini postingan masih seputar TFP ronde 50 ya.. masih dalam suasana kemarau. Pastinya teman-teman punya cara sendiri bagaimana menikmati kemarau kali ini. Mau mengeluh panas-panasan, ngendon dikamar dan menikmati sejuknya AC, atau bercengkrama dengan yang terkasih di bawah pohon sambil nyrutup es degan. Duh...ada cara menikmati kebahagiaan sekalipun kemarau mendera. Ceileee......
Nah, saya bahagia banget nih beberapa teman blogger syudah menyetorkan jepretannya ke saya. Kalian yang belom saya masih setia menunggu kok sampai tanggal 16 ktober 2014. Buruan atuh,,,,, jangan sampe kelewatan TFP ronde 50. Hahaha...
Sebelum ngedisplay karya teman-teman, tengok dulu jepretan yang membuat saya jatuh cinta di kemarau ini...
Dandelion... |
Sudah ada ide kan????
Hayuk buruan deh lihat, fokuskan, lalu jepret deh....
Langsung aja ya berikut adalah karya teman-teman yang udah daftar ^_^
1. Isna Saragih / @isna_saragih
Payung di Kala Kemarau |
2. Dey / @dyahdey
Ketika merindukan hujan,
hanya langit biru tanpa awan,
daun kering,
ranting menghitam
3. Uwien Budi / @uwienbudi
“Pohon yang kering ‘tak pernah membenci Matahari”
Bahkan saat bintang itu mengambil separuh kehidupannya
ia tetap bertasbih kepada Sang Penciptanya
tetap menjalani kehidupannya dengan baik.
Kita.. ??
4. Lieshadi / @lieshadi
Daun – daun kering…Tanah pecah terbelah… |
5. Dafhy / @dafhy
Birunya Langit di Musim Kemarau |
6. Indah Nuria Savitri / @indahnuria
Kemarau...
Terik matahari yang membakar di tengah bumi yang kering kerontang berselimutkan padang pasir.. Rasanya hal ini yang terbayang di kepala saya saat mendengar kata kemarau.
So don't blame me, jika kemudian ingatan mengajak berdansa saat mengunjungi negeri padang pasar yang kaya sejarah...
Mesir..
Kala piramida, pasir dan unta menjadi ikon utama dan haus menjadi teman setia, here's how I see kemarau :)
7. Abdul Cholik /@pakdhecholik
Hei kamu yang lagi buang muka
Tak perlu unjuk rasa
Tak usah lakukan teror segala
Musim kemarau telah tiba
Makanlah seadanya
8. Dee An / @dieend18
Melihatmu di tengah panas terik begini sungguh merupakan anugerah tak terkira, wahai segelas es teh manis... Kamu emang jodoh yang tepat untuk musim kemarau seperti ini. Tapi aku ngerasa gak enak hati ama si dahan kering itu... Kapan ya dia bakal ketemu hujan?
9. Mechta Deera
ketika hati meranggas
hanya doa pada NYA
yang sanggup pulihkan rasa
karena DIA-lah satu-satunya sandaran jiwa…
10. Rifqy Faiza Rahman / @anandarifqy
A Naked Tree |
11. Jampang / @rifki_jampang
Ia telah membuktikan kepada alam bahwa dirinya mampu bertahan,
meski sebuah pengorbanan besar harus dilakukannya.
meski sebuah pengorbanan besar harus dilakukannya.
12. Uniek Kawarganti / @UniekTweety
13. Nurul Noe /@nurullnoe
14. Prima Hapsari / @Chrisstabela
Saat yang lain masih asyik bercanda dengan udara, ku tak mampu lagi bertahan. Terpaksa gugur oleh sengatan matahari yang meranggas, terpuruk layu mendambakan segarnya air. Mungkin tuan dan nyonyaku lupa, gembor air mereka tak juga mengunjungiku. Sampaikan salam ceriaku pada seluruh isi dunia, wahai kawan baikku. Ku kan merindukanmu selalu….
Setabah pohon yang masih kokoh berdiri meski dedaun telah gugur. Suatu pagi di Penandjakan, seorang lelaki suku Tengger mengais rumput hijau yang masih tersisa di tengah musim kemarau, demi hewan ternak yang harus mendapat makan. Selalu ada harapan, sembari menunggu hujan datang.
14. Prima Hapsari / @Chrisstabela
Kemarau panjang tak jua berhenti,
Hujan yang ditunggu tak kunjung turun,
Hujan yang ditunggu tak kunjung turun,
Air telaga pun mulai mengering,
Telaga Jonge tak lagi bernyawa,
14. Silviana / @silvianapple
Meranggas karena kemarau, merupakan bagian dari proses hidupku" - Bathin pohon
15. Monda / @monda6
Saat kemarau bisa minum segelas air itu rasanya nikmat banget. Apalagi kalau berpapasan dengan penjual air nira, sesuatu yang sudah jarang ada di ibukota. Rasanya jadi ngiler lihat orang minum air nira yang manis menyegarkan.
Foto di ambil pada saat turun dari gunung semeru tahun 2009
17. Adhiet Ya/ @Dityakaeka
Gersang di Rimbunan HIjau |
Ketika Hujan tak lagi turun....
Tanaman subur pun telah berganti
Layu....kering dan mati
Kini...tinggallah tanah gersang
Menjadi hiasan dipojok taman
19. Faisal Korep
Siluet pohon dipinggir pantai Pulau Talango, Sumenep-Madura disaat kemarau datang.
Daun jati yang indah karena gugur dan mengering
Seperti yang diajarkan saat SD, Di musim kemarau pohon jati akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan. Musim kemarau adalah tentang seni beradaptasi dan bertahan hidup. Kita akan merasakan keindahan dan banyaknya warna di musim kemarau jika mampu melampauinya
21. May Helmy Cici - Tiga di Bumi
hot and dry, Spring Canyon, Utah
22. Yulia E.S / @yuliayulijo
Rumput di belakang rumah kering kerontang. Tak ada lagi warna hijau. Cokelat seutuhnya. Lama tak turun hujan dan lama pula tak disiram karena persediaan air di rumah terbatas.
Saya mengangkat jemari ke udara, skipper yang berputar sejak tadi mengitari kepala memang kerap kali penasaran. Sinar langit yang menyengat pun menyampaikan rasa silau tapi penuh keramahan saat skipper nemplok dengan manisnya di jemari.
Lalu berdua, kami mandi matahari.
9 comments
ijin blogwalking dulu yaa, gak sempet baca semua artikelnya tapi hehe, ntr saya lanjut lagi, sukses selalu :)
ReplyDeletewah fotonya bagus-bagus Mak, btw ini turnamen kapan selesainya yak hehehe :)
ReplyDeleteAku punya belum masuuuk ya chee :)
ReplyDeletekeren2 gambarnya,,,
ReplyDeletegambar terakhir itu woooow istimewaaaaaa
ReplyDeletefotonya keren keren ya :o
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletefotonya dari pak abdulcholik..
ReplyDeletekeren.. lagi buang muka tapi kelihatan kepalanya hilang..hehe
gambarnya keren2 ... apalagi yang pertama Isna Saragih / @isna_saragih... pemandangan plus orang yg jualan di pinggir jalan..membuat kesan natural..keren :D
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)