Aku teringat tentang cerita guru SDku
sewaktu duduk di kelas dua dulu. Bahwa jaman dulu sering ada kegiatan
bersama-sama di desanya untuk membersihkan lingkungan yang biasa disebut gugur gunung. Selain itu ada juga acara “sambatan” dimana para bapak bahu -membahu
mendirikan rumah warga. Bisa dikatakan itu adalah tradisi yang sampai saat ini
mungkin masih berlaku. Kalau di desaku masih ada tapi entah kalau di desa lain.
Aku juga teringat kalau dulu waktu
kelas dua SD guruku beragama nasrani. Teman-temanku memang mayoritas muslim,
ada sepuluh anak nasrani, dua anak khatolik, dan satu anak budha. Bu guruku
sering sekali berpesan “dengan teman harus saling menyayangi”. Bahkan bu guruku
itu adalah guru yang paling baik. Ibaratnya berhati peri deh. Salut buat bu D.P
Iriani dan kebetulan beliau sekarang senior ku dalam dunia pendidikan.
Pesan dari beliau yang paling
membekas adalah seruan pepatah Jawa yang wajib kita tirukan. Rukun
agawe santosa, crah agawe bubrah. Adalah
sebuah kerukunan yang menjadikan suasana nyaman aman sentosa sedangkan
permusuhan akan menyebabkan perpecahan. Setiap sela jam pelajaran kita
selalu diajak menyerukan pepatah Jawa itu, tapi bagiku saat itu mungkin hanya
pepatah biasa eh.. nggak taunya maknanya itu lho. Keren abis.
Jujur, ruang lingkup belajarku tak
hanya dari kalangan muslim. Ibaratnya hampir mirip dengan Bhineka Tunggal Ika.
Bu guru sering mengajarkan kami dengan suri tauladannya untuk saling
menghargai. Contohnya ketika teman-teman nasraniku sedang merayakan Natal, kami
sekelas bergiliran memberikan ucapan selamat untuk mereka. Begitu juga ketika
aku dan teman muslimku menjalankan ibadah puasa, bu guru mengajarkan
teman-teman untuk menghormati yang sedang berpuasa meskipun masih puasa
setengah hari. Sungguh, hidup dalam kerukunan itu sangatlah nyaman. Kalaupun ada pertengkaran paling juga cuma kerena
rebutan mainan. Namanya anak-anak ya jaman itu. Rebutan cowok? itu apalagi nggak kepikiran blas!
Kita tahu negeri ini beraneka ragam
adat,suku, budaya, agama, dan jenis kulit. Tapi dengan perbedaan itu jangan
sampai ada crah (permusuhan) dalam
kehidupan sehari-hari. Hatiku miris ketika diberitakan tentang pertikaian antar
suku, rasanya aku membenci agama yang aku anut ketika mereka mengatasnamakan
jihad dengan cara mem-bom rumah ibadah agama lain dan banyak korban berjatuha. Bu guruku dulu tidak pernah
mengajarkan seperti itu, tetapi kenyataannya sekarang ini crah lah yang banyak terjadi dalam kehidupan di negeri ini. Kemanakah
perginya kerukunan???
Seandainya mereka memahami makna dari
pepatah jawa Rukun agawe santosa, crah
agawe bubrah, saya yakin negeri ini akan terhindar dari kehidupan yang
tidak aman, mereka akan jauh lebih aman dan nyaman untuk beribadah, toleransi
antar suku dan budaya, sukur-sukur tidak ada saling klaim antar Negara. Masjid Istiqlal
dan gereja Katedral saja berdampingan, masa kita yang berbeda tidak bisa hidup
berdampingan? Bukan hanya di Jawa saja yang memiliki pepatah untuk hidup dalam
kerukunan, saya percaya mereka yang di Aceh sampai Irian pasti juga punya
pepatah untuk hidup rukun. Bahkan menerapkan hidup dalam kerukunan.
Akupun berusaha untuk tetap
mengamalkan apa yang bu guru ajarkan, bahkan dalam kehidupan socialku saat ini.
Namanya manusia ya, mungkin akan muncul penyakit hati bahkan merasa rumput
tetangga lebih hijau. Bahkan sampai hal sepele pun bisa menimbulkan masalah.
Rasanya sangat disayangkan jika dalam kehidupan ini hubungan dengan saudara
tidak baik, dengan tetangga tidak rukun, dengan teman saling membenci. Jadi ada
pilihan sih mau rukun dan atau crah, mau sentosa atau bubrah. Kalau saya sih
milih rukun saja.
Yuk ah… kita belajar lagi nguri-nguri
budaya atau tradisi local untuk hidup rukun. Dan ayo kita serukan “Rukun agawe
santoso, crah agawe bubrah”.
12 comments
Sudah lama saya tidak mendengar kalimat seperti ini Rukun Agawe Santosa Crah Agawe Bubrah, dulu kalau si Mbah nasehati aku selalu menggunakan bahasa ini.
ReplyDeleteSalam
Benar, hiduplah rukun antar sesama...
ReplyDeletekeren ya maknanya, mba. dalem banget.
ReplyDeletememang bukan agamanya yg salah ya, sehingga kita membenci suatu agama, tapi oknum2 yg mengatasnamakan agama itu yg saya benci.
ReplyDeleteSeandanya para politikus negeri ini memegang istilah ini pasti negeri ini akan damai dan tenteram
ReplyDeleteTawuran antar pelajar, mahasiswa, kampung, kelompok itu jelas membuat awut-awutan, korban nyawa dan harta benda.
ReplyDeleteEnak rukun kan ya
Semoga berjaya dalam GA
Salam sayang selalu dari Surabaya
muridnya bu Ir...
ReplyDeletealumni sd3 ya?
:)
Yang sering saya dengar itu "Rukun Agawe Santosa" ... kalimat lanjutannya jarang / bahkan tidak pernah saya dengar ...
ReplyDeletekalimat ini sering di jadikan slogan Koperasi ...
dulu ketika saya kuliah ... dan studi pratek lapang ... ke koperasi-koperasi desa ... slogan tersebut banyak tertulis di dinding kantor mereka
salam saya Bu Guru
(3/10 : 10)
Juri tamu, ya. :D
Deletememang bukan agamanya yg salah ya, sehingga kita membenci suatu agama, tapi oknum2 yg mengatasnamakan agama itu yg saya benci.
ReplyDeleteMari segera bergabung bersama kami http://www.jagadpoker.com/?ref=357042 Yang saat ini telah ada permainan DOMINO99 & POKER anda bisa bergabung dengan player lainnya untuk mencoba keahlian sekaligus keberuntungan anda.
Ayuk S'gera bergabung bersama kami untuk mendapatkan Jackpot yang saat ini sudah mencapai ratusan juta. Tentunya sangat jarang sekali Jackpotnya bisa mencapai hingga ratusan juta dan kami rasa SENANG POKER adalah salah satunya website yang berani memberikan jackpot hingga ratusan juta.
YM : jagadpoker88@yahoo.com
Skype : jagadpoker
PIN BB : 2BA9F79C
LINK ALTERNATIF : WWW.JAGADPOKER.COM
email : jagadpoker88@gmailcom
Rukun bikin hidup tenang yo, Mba.
ReplyDeleteJadi bayangin, andai kecmu udah rebutan cwok. Hahaha
hahaha kalo saya rebutan cewek gak kepikiran blas mbak hahahay malah direbutin cewek" hah mosok sih hahah... kece mbak emng kita berdua sbgai sesepuh dan junior kudu rukun ya mbak...adekmu sungkem kaleh njenengan mbak hehehe
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)