Ini tentang kuliner daerahku. Setelah kemarin aku
bahas soal kesenian Langen Tayub, kali ini aku pengen bahas kuliner aja.
Sebagian orang pasti sudah tau bahkan kenal. Apalagi khusus orang purwodadi,
kebangetan pakai banget kalau nggak tau
atau bahkan belum pernah mencoba makanan ekstrim yang satu ini. Dibilang
ekstrim bukan berarti maemya di pinggir jurang atau sambil salto yah, tapi dari
bahan utama dari kuliner ini.
Namanya Swike, makanan yang dibawa oleh etnis Tionghoa
ini memang sudah turun temurun di Purwodadi. Dengan bahan utama kodok dan bumbu
tauco inilah yang membuat swike menjadi satu dari makanan yang berbeda. Kodok
yang dipilih adalah kodok sawah, bahkan banyak beberapa tengkulak yang menjual
daging kodok siap olah dengan aneka macam jenis olahan. Disajikan dengan kuah
panas, tambahan tauco, taburan bawang goreng dan daun seledri membuat swike ini
benar benar lezat.
Tak hanya diolah sebagai Swike, olahan kodok ini
juga biasa dijadikan pepes. Sudah tau pepes kan? Itu lho yang dikasih bumbu
trus dibungkus daun pisang kemudian dipanggang sampai setengah kering sesuai
selera. Apalagi jika pepes ini dilah dengan bumbu yang pedas, bagi pecinta
pedas rasanya menghabiskan satu porsi saja masih kurang. Dan sekali lagi olahan
ini baik Swike maupun pepes kodok, ada di Purwoadi!!!
Tadi sudah saya sebutkan kuliner ekstrim, kenapa? Seperti
yang kita ketahui bagi umat Islam (maaf nggak bermaksud SARA) kodok itu haram.
Alasanya adalah karena kodok hidup di dua alam yaitu darat dan air. Nah, dari
adanya peryataan haram itulah saya merasa kuliner ini dianggap sebelah mata.
Padahal tak sedikit dari penikmat kuliner yang menggemari Swike maupun pepes
kodok. Apalagi Swike Purwodadi memang tidak ada duanya loh.
Bagi kalian yang sedang melintasi Purwodadi dan
berkenan mencoba kuliner ekstrim ini, ada beberapa tempat yang bisa kalian
kunjungi seperti di Pondok Makan Rawa Daplang, Jl. Purwodadi-Semarang Km.15. Pondok Makan Rawa Daplang, Jl.
Purwodadi-Semarang Km.15, atau ke salah satu Rumah Makan
masakan swike asal muasal di purwodadi yaitu
“Rumah Makan Swike Cik Ping” yang berada di jalan Kolonel
Sugiono Purwodadi. Rumah makan yang berdiri sejak tahun 1901 telah dikelola
hingga turun temurun.
Dan kalian yang ragu untuk
mencoba kuliner ini, ada alternative lain juga loh. SPG alias Sego Pecel
Gambrengan, Sayur Becek lengkap dengan lombok ijo dan kacang tolo dan Nasi
Jagung dan botok yuyu. Dan sekarang ini juga ada Swike berbahan utama ayam,
sebagai alternative bagi yang ingin mencicipi lezatnya swike. Penasaran mau
coba? Sini… ke Purwodadi.. Purwodadi Grobogan lho ya.
20 comments
Memang, muslim Indonesia—yang mayoritas bermazhab Syafii—menganggap daging kodok haram, karena termasuk hewan amfibi. Tetapi sebenarnya masalah ini masih diperselisihkan di antara ahli hukum Islam (fukaha). Mazhab Maliki, misalnya, membolehkan semua jenis hewan kecuali babi, manusia, dan bangkai. Teman saya dari Afrika malah pernah memakan kucing (lebih ekstrim mana ya, antara kodok dan kucing?).
ReplyDeleteSayang sekali ya, Mbak. Salah satu wisata kuliner Purwodadi yang sangat potensial malah dianggap tabu oleh sebagian besar warganya. *tidak bermaksud SARA juga
wah sampai makan kucing....jauh lbih ekstrim
DeleteBenerrrrr... diluar kontroversinyaaa.. swike itu enyaaaaaakkkk
ReplyDeleteyaelah.. salah akun x))
Delete*mamak jiwo*
pernah makan ni yeeee.....
Deletekatanya swike enak..bisa bt obat jg ya....sukses untuk kontesnya bugulu ;)
ReplyDeletebahkan aku belum tau kalau bisa dibuat obat
DeleteBelum pernah makan >,< Mau kakkk...
ReplyDeleteuna kesiniiii tar aku ajak makan swike
DeleteIya... purwodadi identik dengan swike. Aku pernah makan sekali waktu SD. Lumayan berkesan. xixi... habis makan dimarahin bu'e sih......
ReplyDeleteSWIKE ayam jadi alternatif sekarang. Bahkan kata swike mengacu pada paduan bumbu tertentu di sini. jadi kalo menyebut "masak swike" ya berarti masak ayam bumbu kuah.
betul..bumbu tauco nya juga dikasih kok kalau swike ayam
Deletebelum pernah makan nak di wenehi emoh koyone wis nggilani disik
ReplyDeleteAku waktu tugas di daerah Rembang, sering banget lihat warung makan dengan menu swike...
ReplyDeleteKoq merinding denger kodok ya, Mba? Hahaha
ReplyDeletePepese yummi keknya.
wah...saya ga gitu suka sama kodok...apalagi masih ada pertentangan masalah kehalalannya
ReplyDeleteEh, swike emang masih jadi perdebatan yah...
ReplyDeleteTapi aku pernah nyobain lho, dan enaaak...bhuahahaha...
Baiklaaaah...kalo ke Purwodadi nanti aku cobain deh :)
kodok ya bahannya,,,rada gimana gitu mak guru,,tapi salut juga sama makanan di daerah tersebut,,,tetap di jaga ternyata,,semoga sukses mak guru :)
ReplyDeleteada pepesnya juga ya Chiel
ReplyDeleteSaya lebih suka swike entog drpd kodok,karena geli aja liatnya klo ada kodok di amngkuk kita hehehe :p
ReplyDeletekalopun gak ahram kayaknya gak bakal berani juga sya makan swike :D
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)