foto dokumen pribadi :) |
Data Buku :
Judul
Buku : Sang Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan
Penulis
: Irma Devita
Penerbit : Inti Dinamika Publisher
Cetakan ke
: I, Februari 2014
Tebal
Buku : xii + 268 halaman
ISBN
: 978-602-14969-0-9
Epos kepahlawanan, dipikiranku langsung
kepikiran tentang sejarah. Dan biasanya bagiku sejarah itu membosankan bikin
ngantuk dan jenuh. Begitu melihat sampulnya rasa penasaran sudah mendominasi
pikiranku. Novel apa sih ini kok based on
true story. Dan begitu aku membaca lembar demi lembar ternyata ceritanya
seru. Cerita disajikan secara apik dan
tentu saya terbebas dari kejenuhan.
Sang
Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan. Karangan dari mbak Irma Devita, merupakan
karyanya yang kedelapan diantara buku-bukunya yang bertema hukum dan menariknya
lagi novel ini diceritakan berdasarkan kisah nyata. Dimana Letkol Mochammad
Sroedji adalah kakek dari mbak Irma Devita. Gimana nggak bangga coba, kakeknya
adalah pejuang daerah!! Jadi bagi yang belum mengenal siapa pahlawan dari
Jember ini, melalui novel ini diceritakan dengan lengkap mengenai siapa letkol
Sroedji dan perjalanan kehidupannya, cintanya bahkan perjuangannya untuk
bangsanya.
Dalam novel ini, diceritakan dengan lengkap
mengenai masa kecil Sroedji, impiannya untuk bersekolah, menemukan tambatan
hatinya yang bernama Rukmini, kehidupan rumah tangga dengan keempat anaknya,
bahkan masa-masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sroedji, selain
dicintai istri dan keempat anaknya, dengan pembawaan yang tenang dan bijaksana sosoknya
juga disegani oleh anak buahnya. Semangatnya yang membara memacu dirinya untuk
bergerak melawan penjajah.
“Sekarang Bu…
sekarang saatnya aku membangkitkan diri, membela tumpah darah,” kata Sroedji
berapi-api.
Tak hanya dari sisi perjuangan saja, mbak Irma
juga menceritakan kisah cinta dan pengorbanan Rukmini selama mendampingi
Sroedji. Seorang istri yang rela mengubur mimpinya untuk melanjutkan ke sekolah
tinggi hukum dengan gelar Meester in de Rechten. Terlihat bagaimana kesetiaan
Rukmini terhadap suaminya, memberikan dukungan terhadap keinginan Sroedji
sekalipun hatinya berat melepas sang suami.
“Pak, ikuti
kata hatimu. Sudah jadi tekadmu menjadi pembela tanah air. Jangan khawatirkan
Cuk, Pom atau aku. Kami tidak pernah sendirian. Allah selalu beserta kita, Pak.
Aku ikhlas,” ujar Rukmini mantab meski di relung hatinya sempat menyelinap
perasaan sedih.
Berperan sebagai Komandan Brigade Damarwulan, sosok
yang tegas, disiplin dan berani ini mampu menjadi penyemangat anak buahnya.
“Mengapa
kalian harus takut mati dalam pertempuran? Kalian hanya diminta memilih satu
diantara dua kebaikan… bertempur lalu menang, atau mati sebagai syuhada yang
oleh Allah dijanjikan surga. Ingat! Satu pilihan di antara dua kebaikan. Jadi kalian
jangan takut mati demi harga diri bangsa dan negara yang kita cintai ini.” Tak
henti Sroedji menyemangati anak buahnya, “kalian tidak usah takut! Allah
senantiasa berada di pihak yang benar.”
Novel ini benar-benar menghadirkan suasana
yang sangat berbeda. Imajinasi yang ikut melayang berdasarkan alur cerita mampu
membawaku merasakan emosi, ketegangan, keharuan, bangga, pengorbanan, nelangsa,
dan kekejaman yang tersaji dalam cerita. Benar-benar jauh dari rasa bosan
sekalipun saya membutuhkan jeda beberapa saat untuk memahaminya. Bahkan novel
ini sangat recommended bagi anak muda
jaman sekarang yang sedikit mengetahui tentang sejarah.
Meskipun ada beberapa istilah asing di dalam
cerita, rasanya sangat lengkap ketika di akhir cerita disajikan daftar istilah.
Sempat angkat satu alis di awal-awal halaman karena menemukan istilah asing
yang belum aku pahami. Terdapat juga istilah daerah dan dialek khas Jember yang
disajikan namun tidak mengurangi seru dan asyiknya membaca novel ini. Jadi
tunggu apa lagi, belajar menghargai perjuangan dan pengorbanan baca aja Sang Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan.
14 comments
Novel ini memang mengasyikkan untuk dibaca....serasa terhanyut dalam alur ceritanya yang mengalir....
ReplyDeleteselamat berlomba..semoga menjadi yang terbaik'...
keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
Bagus reviewnya Nduk
ReplyDeleteSemoga berjaya dalam lomba
Salam sayang selalu dari Surabaya
Iya, ceritanya asyik diikuti ya, mba. Apalagi pas bagian ketemu di pasar itu :D
ReplyDeleteAku baru sekali ini membaca novel perjuangan spt ini... awalnya kukira membosankan tapi ternyata asyik juga :)
ReplyDeleteGutlak utk kontesnya :)
novel ini mengjak kita untuk lebih menghargai sejarah,
ReplyDeletesalam,
Sukses,..
Dialek jemberan dan suroboyoan hampir mirip. Yang kelihatan jemberannya adalah 'beh'...
ReplyDelete[arep ditinggal, eee... malah ana cegatan. ampuuun....]
Good luck ya Cheila, aku gak ikutan kontesnya
ReplyDeletewah harus beli novel nya nih
ReplyDeleteGood luck ya cheila...
ReplyDeleteSang Patriot ini menjadi salah satu buku favoriteku :0
reviewnya ok. sempetin mampir ke sini juga ya http://goo.gl/Y3tLE3 dan http://goo.gl/VlYgLE makasih. salam :D
ReplyDeleteTidak ikutan lombanya soalnya belum punya novelnya mbak. Sukses untuk Give awaynya.
ReplyDeleteNgomong-ngomong kunjungan perdana nih mbak, salam kenal yah, kalau berkenan, mampir juga di blogku yah :)
Terima kasih untuk review keren dan partisipasinya ya cheila. :)
ReplyDeleteHai Cheil, makasih ya sudah turut menyemarakkan :)
ReplyDeleteResensi bagus mak...
ReplyDeletesalam
http://ceritajengyuni.blogspot.com/
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)