senja dokumen pribadi |
Masih ingat senja indah itu? Senja dimana kita nikmati bersama.
Jingga, dan kamu mengatakan jingga itu indah. Subhanallah, luar biasa
ciptaanNya. Mega berwarna keemasan bercampur jingga, semilir angin diatas
bebatuan yang menjadi singgasana kita menikmati senja. Ah, ini sangat indah.
Terlebih kamu ada disampingku. Hanya bisa berkata “Nikmat Tuhan manakah yang
engkau dustakan.”
Malam segera beranjak menggantikan senja itu, dan kita masih asik
menimatinya. Kelap kelip lampu dibawah bukit, angin yang semakin dingin tak apa
asal kamu masih di sampingku. Ini bahagia, kebahagiaan yang aku ciptakan bersamamu.
Entah, aku tak tau apa kamu bahagia. Tetapi, pancaran mata itu tak pernah aku
lihat sebelumnya.
“Mungkin ini senja terakhir kita”
“kenapa kamu ngomong gitu?”
“Aku harus pulang, studyku sudah selesai. Aku ingin kembali ke kotaku”
“Dan artinya kamu akan meninggalkanku?”
“Mau nggak mau, suka enggak suka, siap enggak siap… aku harus
meninggalkanmu.”
“Lalu, bagaimana dengan kita?”
“Entahlah, biarkan semesta yang menjawabnya”
“haruskah itu? Kehilanganmu?”
Entah. Hanya itu yang aku dapat dari mulutmu. Seketika kebahagiaan
dengan senja dan kamu berubah. Seolah dunia suram dan kelabu. Kamu. Iya kamu,
motivasi terbesarku. Keadaan terburuk sekalipun kamu lah yang menjadi
pengingatku kepadaNya, keadaan suka cita kamu lah yang mengingatkanku untuk
bersyukur padaNya. Dalam sepertiga malam kamu menyuruhku menyelinapkan namamu
dalam puitisnya doaku. Dan dalam tidurmu, kamu berbisik agar semesta
menghadirkanmu di mimpiku.
Tapi kini, apa ini jawaban semua pertanyaan dan doa
di sepertiga malamku? Ketika aku menyebut namamu, semesta tak seiya denganku.
Ketika aku kembali menginginkan melewati senja bersamamu, semesta harus
memisahkan kita. Haruskah aku menanti sebuah nama yang tak disebut oleh
semesta? Entah.. Entah.. Entah.. Aku tak tau.
6 comments
Fiksi atau hmmm.... ;)
ReplyDeletenggak ada kaitannya sama curhatan dan pengalaman pribadi lohhh
Deleteatau ... dia yang tak disebut semesta, mungkin saja aku mengenalnya
ReplyDeletehehe. nice, Bu Guru ;)
hayoooo siapa???
Deletecuma fiksi kan ya bu guru :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)