Karna rencana sang Pencipta selalu LEBIH INDAH daripada keinginan kita...
Allah memang menyimpan dengan rapi apa yang menjadi kehendakNya. Dan manusialah yang menjadi pelaku dari semua skenario yang telah Dia tentukan. Sedari rahim ibu dimana Dia memberikan segala ketentuanNya, entah itu hidup, mati, jodoh, maupun rezeki.
Banyak hal yang saya temui bahkan saya alami sendiri selama saya belajar "menjadi' dewasa (sampai saat ini saya masih tetap belajar). Entah itu bahagia, menyedihkan, mengecewakan, atau bahkan benar-benar menyakitkan sampai susah rasanya untuk move on. Dikatakan galau, memang iya. Tetapi semua itu adalah proses... Kalau kata teman ganteng saya 'Itu adalah proses pendewasaan, jadi nikmatilah".
Seperti beberapa cerita dibawah ini.. Maaf bukan untuk menggurui, tetapi saya ingin berbagi saja.
- Menjadi guru wiyata bakti. Sebuah pilihan pengabdian "tanpa tanda jasa". Dengan "gaji" tak seberapa, tugas dan tanggungjawab yang banyak, namun kesejahteraan tak diperhatikan *katanya*. Bahkan banyak diantara teman-teman saya yang lebih memilih untuk meninggalkan pengabdiannya. Tetapi, bagi saya setiap pilihan memang ada konsekuensinya. Manis ataupun pahit konsekuensinya terima saja... Nikmatilah..
- Kegagalan saya dan teman-teman diantaranya. Belum lolos dalam tes CPNS. Menjadi PNS mungkin impian dari beberapa diantara mereka (termasuk saya). Saat itu rasanya memang kecewa, kecewa sekali. Kami (saya dan teman-teman) sudah mempersiapkan diri dengan belajar. Tetapi ternyata hasilnya belum sesuai dengan harapan kita. Ya sudahlah diterima saja dan nikmati saja
- Sore hari hp saya berbunyi dan mendapat sms baru dari nomor baru juga, "hai bund, apa kabar? lama ya kita jarang bertemu di bimbel. Kapan datang ke bimbel saya kangen" . Setelah berbalas sms ternyata teman saya meminta waktu untuk bertemu dan ingin sekali curhat dengan saya. Baru setelah ber-sms ria saya tahu bahwa saat ini sahabat saya sedang dalam proses perceraian dengan suaminya. *Sabar ya bund..*
- Sebuah penantian jodoh. Galau ini galau, saya dan mungkin beberapa orang disana mungkin memiliki pemikiran "kapan ya berakhir masa-masa ini?" apalagi melihat teman-teman sudah banyak yang menikah dan bahkan ada yang sudah memiliki momongan. Maaf, bukannya iri. Tapi bukankah Allah menciptakan hambanya secara berpasang-pasangan? *Jomblo? nikmati saja*
Dari hal-hal yang saya temui dan saya alami diatas sepertinya memang sebuah proses dimana Allah menguji kesabaran dan ketabahan kita. Satu hal yang saya tekankan disini adalah, saya belajar dari teman ganteng saya bahwa apapun yang terjadi "Nikmati saja..." dengan ikhlas. Karena memang apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Dijalani... Dinikmati... Disyukuri... dan percayalah pada akhirnya semua akan indah. Tentu dengan waktu yang tepat. Jadi apapun itu... Nikmatilah...
33 comments
Saya setuju dengan teman ganteng mu ...
ReplyDeleteNikmati saja ...
Tapi tetap ... ikhtiar ...
itu wajib ...
... menikmati ikhtiar ...
... ikhtiar menikmati ...
Salam saya Cheil ...
iya om..sayapun begitu....menikmati namun tetap ikhtiar
DeleteHidup memang perjuangan yg tak henti-henti ya. Setiap episod memiliki kesusahannya sendiri-sendiri dan tiap-tiap orang memiliki pertempurannya sendiri-sendiri. Jadi, mari kita nikmati saja, karena kita tidak sendirian ...
ReplyDeletesetuju,,,kita tak sendiri,,,masih ada Tuhan :)
DeleteSemua sudah tertulis.
ReplyDeleteKarena yang tertulis itu kita tidak mengetahui maka kita berkewajiban untuk berikhtiar dengan sungguh-sungguh disertai doa yang tak putus-putus.Apakah usaha dan doa kita akan berhasil segera,lama,ditunda atau diganti dengan yang lebih itu urusan Allah Swt. Hasilnya kita harus tawakal.
Ketika saya diperintahkan untuk mengikuti test dalam penugasan Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB di Namibia saya justeru getol seholat tahajat agar saya tidak lulus dan tidak berangkat mengikuti operasi di negara yang jauh itu. Tetapi Tuhan tak mengabulkan doa saya. Saya lulus dan ikut bergabung dengan Kontingen Garuda dalam misi UNTAG. Hasilnya ? Luar biasa.
Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hambaNYA.
Sabar dan syukur itulah sikap orang yang beriman,Nduk.
Ingat, Allah Swt akan murka jika hambaNYA tak mau berdoa.
Guru adalah opengabdian yang mulia. Teruskan.
Semloga sehat dan sukses selalu,Nduk
Salam sayang dari Surabaya
Waduuhhh Pakdeeee :D
DeleteSuami saya juga lagi niat banget jadi peacekeeper ke Lebanon, tapi saya gandoli.
Semoga pilihannya menjadi yang terbaik untuknya :'D
Pakdhe,,,,makasih banget advicenya yaa :)
Deletepeluk sayang buat pakdhe
@Mbak melodia..semoga itu pilihan terbaik ya :)
Melodia Mandala.
DeleteHoeee jangan digandoli Jeng...
Itu penugasan yang keren dan buanyak manfaatnya lho
Alloh sayang padamu Chiela *peluk
ReplyDeleteiya bang gendut...seperti kamu menyayangi adikmu iniihhhhh
DeleteSupeerr... Inspiring.. Salam buat teman gantengmu nduk... Semoga senantiasa diberi jawaban distiap do'a yang telah dihajatkan dan yang diinginkan... :) *Amin
ReplyDelete*SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong) Pojok Bumi Kali Bayem - Yogyakarta
Aamiin,,,sudah saya sampaikan pesannya lho bang :)
Deletekatanya salam kembali :)
numpang ngamen :::
Deletebole chudiaaaaa bole kanggenaaaa
*mlipirrr
Dijalani... Dinikmati... Disyukuri... dan percayalah pada akhirnya semua akan indah. Tentu dengan waktu yang tepat. Jadi apapun itu... Nikmatilah... <-- setuju banget say!
ReplyDeleteSelama kita masih bernafas, maka proses pembelajaran memang akan terus kita petik selama kita masih berusaha untuk memetiknya secara baik dan bertanggung jawab. Apa yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurutNya. Memahami kalimat ini terkadang sulit, tapi benar adanya, ketika waktunya tiba. :)
Salam sayang,
Alaika
iya mbak,,nikmati dan sabar tentunya..selain sabar juga solat....
Deletesalam sayang mbak Alaika :)
Peluk......
ReplyDeleteSelamat menikmati ya.....
mudah sukarnya itu tergantung persepsi kita. Yang penting jangan putus harapan ya.
banyak temanku yang masih pengabdian sampai sekarang. tapi ia sanggup menjadi kepala keluarga dengan gaji ala kadarnya.
yup mami....
Deletegak boleh putus asa :)'
peluuukk....
Nikmati saja, itu juga yg selalu saya pegang sampai saat ini. Bukan tanpa alasan kalau saya ikut bilang, semua memang indah pada waktunya. Soal jodo misalnya, saya menikah disaat teman2 seangkatan anak2nya udah pada sekolah. Pengennya sih nikah umur 25-an gitu, tapi dikasihnya pas umur 30. Ternyata saya diberi waktu oleh Allah untuk mengurus dulu ibu yg sudah sakit.
ReplyDeleteTrus saat harus kehilangan adiknya Fauzan, sempet kecewa. Tapi kalau kita bisa menikmati yang Allah kasih, mata hati makin terbuka untuk selalu bersyukur.
Semangat ..
semangat buk,,,
Deleteiya belajar bersyukur :)
Hidup adalah keberulangan. Apa yang terjadi pada kita pernah terjadi kok pada orang lain. Kamu nggak sendirian. :)
ReplyDeleteiya mbak titi...keberulangan :)
DeleteKita sudah bicara banyak ketika ketemu
ReplyDeleteJadi gak ada yang perlu saya tuliskan lagi untuk menghiburmu
Sabar dan solat itu kuncinya
Nikmati saja, pahit manisnya hidup akan membentuk dirimu kelak :)
iya mbak esti....makasih yaaa advicenya selama ketemuu di purwodadi :D
Deletejadi-jadi semoga segera berakhir masa-masa jomblo nya dan semoga diterima menjadi guru PNS pada seleksi yang akan datang. aamiiin
ReplyDeletehttp//jarwadi.me/
http://jarwadi.blogdetik.com
http:
aamiin.....
DeleteSemoga akan indah pada waktunya ya mak,,,
ReplyDeleteiyaa maakk :)
DeleteTeman Gantengmu itu so sweet sekali Bu Guru..
ReplyDeleteBetul kata dia bahwa apapun yang terjadi dijalani, dinikmati disyukuri karena syukur merupakan tingkatan iman paling tinggi. Saya bilang tinggi sebab menyangkut keyakinan. Ih kok jadi ceramah sih hehe..
emang orgnya sweet banget mbak yun..hehehehe....
Deletegpp saya siap mendengarkan ceramah :D
Sakjane iso menikmati temenan ora sih, Mba. Hahahah
ReplyDeleteDaripada menikmati, saya mending menyibukkan diri. Karena saya bukan tipikal orang yang bisa menikmati ketidak indahan hidup. Hahahahaa
Dengan bersibuk, saya bisa dengan mudah melupakan ketidak indahan hiduup!. :P
menikmati sudah bisa..insyaallah bisa sih..
Deleteki juga menyibukkan diri aku...wahahahahaha...
walah-walah hidup ini ndak indah to Idah sama dong ane juga lagi suntuk dan galau dirumah, ndak bisa menikmati suasana kayaknya ingin move on dari jogja ke kalimantan.......
ReplyDeletesuruh ngelanjut kuliah ...
kuliahnya malah ngebosenin jadi terpaksa mau keluar di suruh balek ke kampus lagi...
malang nasibku yang tidak bisa menikmati hidup
iya mas opik malam minggu galau level dewa...hahaha
Deletekalo kata temen gantengku sih dinikmati saja mas
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)