Libur telah tiba, libur telah tiba, hore... hore... hore.....
Senangnya liburan tiba, disambut riuhnya sorak sorai spon-spon kecilku tadi siang. Sengaja bu guru pelesetin "liburnya satu tahun lho nak..." eh malah mereka bengong. Lucunya ekspresi mereka segera hilang dengan jawaban seorang spon kecil bernama Ganisya "lha iya kan sekarang Desember, terus masuknya Januari ya bu. Kan itu loncat tahun 2013 ke 2014", bu guru merespon dengan mengacungkan jempol tangan kanannya dan anak-anak menjawan serempak "oooooooo........" yang panjang sekali.
Semester 1 selesai, saatnya menanti semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Entah kenapa di tahun ajaran ini bu guru merasa sedikit ndak heppy. Sejak awal pembagian tugas mengajar di awal semester rasanya ini tahun yang cukup berat. Ditugaskan mengajar di kelas 5 yang beban materi segitu banyaknya, belum lagi penyesuaian gaya pengajaran yang sudah terbiasa dengan gaya pengajaran di kelas rendah (sebelumnya mengajar kelas 3), dan melihat spon-spon kecilku ini terlihat begitu berbeda dari kelas lain. Kenapa beda? karena rata-rata mereka anak kategori pendiam dan pemalu, ada beberapa yang usil tapi sangat berbeda ketika saya mengajar di kelas 3. Sempat diawal semester mengajukan permintaan untuk mengajar kelas 3 lagi, namun jawaban kepala sekolahku adalah "kalau ndak diberi tugas beda kelas kapan belajarnya?". Ah benar juga buk!
Hari ini adalah penerimaan rapor. Moment inilah yang memiliki cerita tersendiri. Bukan hanya sebagai bukti hasil belajar mereka selama 1 semeter, tetapi penilaian dari hasil pengajaran bu guru tentunya. Sukses atau tidak (umumnya) bisa dilihat dari hasil angka yang mereka peroleh dari tes ujian semester. Tapi bagi bu guru kecil, deretan angka di daftar nilai dan rapor bukanlah sesuatu yang sangat utama. Berhasilnya sebuah pengajaran adalah ketika apa yang kita ajarkan mampu diserap dengan baik dan mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Angka bisa jadi sebagai sebuah formalitas, karena tanpa melalui tes tertulispun masih bisa dinilai. Namun karena ketentuan untuk memberikan penilaian berupa angka, maka tetap saja harus memberikan coretan angka berdasarkan hasil pemikiran mereka, para spon kecilku. Kembali ke moment penerimaan rapor, sebelumnya bu guru disibukkan dengan koreksi hasil ujian, kemudian remidial untuk membantu nilai anak yang masih kurang dari KKM, penilaian tes semester, pengolahan nilai, dan kemudian penulisan rapor. Biasanya bu guru bisa menyelesaikan penulisan rapor dengan cepat, tapi entah mengapa kali ini menjadi paling telat diantara guru-guru lain. Karena galau kali ya.Hahahaha.
Tiba waktunya rapor dibagikan, dan tampak wajah mereka harap-harap cemas. Mungkin wajah mereka itu menggambarkan masa SD nya bu gur kali yah, sumpah lucu banget mereka. Pembagian rapor saya awali dengan membacakan 10 jumlah nilai yang masuk dalam kategori bagus alias 10 besar. Ketika saya menyuruh 10 anak yang bu guru panggil secara urut untuk maju ke depan kelas, dilanjutkan dengan membacakan urutan nilai mereka dan penyerahan rapor, ada satu anak yang menangis. Dalam hati saya ndak tega, tapi kok ya pengen ketawa. Jahat ya bu guru, hahaha. Begitu saya tanya "kamu kenapa kok nangis, nak?" dengan sesenggukan laki-laki kecil itu menjawab "rangking saya turun bu guru". Nah ini, bu guru diuji lagi untuk merajuk laki-laki kecil bernama Afif agar berhenti menangis. Mengeluarkan sikap keibuan bak seorang peri, bu guru mengeluarkan kata-kata manis sambil mengusap kepalanya "Nak, jangan disesali kalau rangkingnya turun. Coba koreksi diri kamu, apakah ada penurunan di minat belajarmu? jika memang ada harus bisa belajar dari semester ini. Tingkatkan semangat belajarmu untuk menaikkan nilaimu. masih ada kesempatan di semester 2. Jangan patah semangat ya, nak! ibu yakin kamu bisa." (kalau kurang sejuk silahkan masuk kulkas). Selepas bu guru berkata seperti itu, terlihat Afif mengusap air matanya dan kemudian tersenyum. Kalian tahu teman, senyumnya Afif waktu itu membuat hatiku bergetar. Entah apa itu rasanya, mungkin lebih pantas bu guru menamainya kebahagiaan dan kepuasan batin. Luar biasa!
Selesai memberikan 10 rapor dengan nilai bagus, kemudian bu guru lanjutkan dengan membagikan sisa rapor ke spon-spon kecil. Lagi, sebuah nasehat selalu bu guru berikan mereka untuk meningkatkan semangat belajarnya. Dan tak lupa bu guru sharing ke mereka bahwa jangan hanya berpatok pada nilai, tapi serap sebaik mungkin ilmu dari apa yang sudah kita pelajari bersama. Rasanya, kebahagiaan hari ini mengobati ndak heppinya bu guru waktu menerima tugas mengajar kelas 5 di awal semester. Ya, bersama mereka spon-spon kecilku. Peniru ulung yang selalu mengobati kegalauan dengan mata penuh harap ilmu yang akan kita pelajari tiap hari. Peniru ulung yang sudah mulai bermain recorder saat pelajaran SBK, peniru ulung yang terkadang harus rela melihat galaknya bu guru saat mengajar matematika, peniru ulung yang mempraktekan wawancara bahasa Indonesia dengan bu kepala sekolah, peniru ulung yang lagi-lagi sebagian perempuan meniru gaya rambut bu guru, bahkan peniru ulung laki-laki yang suka menirukan gaya bu guru kalau sedang marah. Ah... ini sangat indah!! indah sekali!!
Beberapa foto ini merekam kesibukan bu guru dan kebahagiaan kami hari ini :)
koreksi....koreksi |
olah nilai..itu bukan kalkulator penjual sayur lho yaaaa.... |
penulisan rapor + rekap buku induk (ituh ada saweran juga loh habis joged oplosan haahaha) |
Lanjot lembur rapor niihhh |
mezeng narsis bareng 10 besar ^___^ seragam pink cantik yah |
spon-spon kecilku ^__^ |
spon-spon kecilku + bu guru kecil (captured by: wawan absen 20) |
It's time to say....
Happy Holliday my sweet childrens!!!!! Jangan lupa tetap belajar, dan yang pasti rindukan bu guru kecil yang cantik ini yah. Sampai ketemu 6 Januari 2014. Selamat liburan, selamat tahun baru 2014 ^_^
Salam saya
36 comments
Kalau gurunya kayak bu guru Cheila kayaknya murid2nya bakal banyak yang kangen :)
ReplyDeletehehehee..semoga iya mbak chi
Deleteternyata 10 besarnya banyak yang laki-laki ya...
ReplyDeleteajib banget rapornya masih ditulis tangan.... kalo aku udah nyerah tuh
hahaha..ini semua masih tulisan tangan mas huda
Deletemau dong jd muridnyaaaa.... :*
ReplyDeletesini donk...hihihihi
DeleteWaaaa senengnya punya bu guru kayak gini. Muridnya pasti semangat terus. Selamat berlibur bu, di Pkanbaru liburnya kok cuma sampai tgl 2 ya? Protes boleh ndak buk?
ReplyDeletesilahkan usul saja ke dinas pendidikan setempat :)
Deletegini nih, idealnya seorang guru.
ReplyDeleteramah, murah senyum, rela wayangan demi ngerjain raport....*bagi duiit...hihihi
met liburan bu gulu kecil,.....anak2 akan slalu merindukanmu
aaaahhhaaaayyy..sini aku bagi :p
Deletemet liburan juga mbak ciiiii
wah, bu guru ngajarin anak didiknya narsis ya bu.
ReplyDeletehahaha..gak jugaa...buat kenang2an aja sih mbak
Deleteada mak guru di sini... senangnya punya guru seperti guru kecil ini.. :D
ReplyDeletehihihi..salam kenaalll :)
Deleteraporku mana bu? :D
ReplyDeleteada nih dirumah..hehehehe
Deleteuntuk kali ini aku nggak ikut lemburan, lha Aby kan guru mapel PAI// wekekekek
ReplyDeletehehehehe..aku masih lembur
DeleteJadi kangen masa2 SD.... Masa2 dimana waktu bermain lebih mendominasi.... Hahashaha
ReplyDeletebetulll...masa2 penuh dengan bermain
Deletebikin rekapan masih pake kalkulator ya bu guru? kenapa nggak pake komputer saja? :)
ReplyDeletebiasanya pake rekap komputer mas...cuma ni lagi males,,,hehehe....
DeleteHmmm ... boleh juga cara merayu si lelaki kecil itu ...
ReplyDeleteMenurut pendapat pribadi saya ... karena muridnya sedikit ... mungkin yang dipanggil ke depan ... the best five aja ... (supaya yang tinggal tetap duduk masih lebih banyak)
:)
Salam saya Bu Guru ...
usul di terima om....heheheheh...thanks om :)
DeleteWuah bu gurunya kece abis dah
ReplyDeleteBtw, aku setuju dg kalimat nilai itu sebenarnya hanya formalitas. Esensi belajar itu adalah kepahaman siswa terhadap materi yg telah diajar. Klo hanya berdasarkan nilai saja gak ngaruh juga sih. Kan banyak juga siswa yg nyontek trus dapet nilai tinggi
btw, salam kenal
salam kenal juga
ReplyDeleteWaahh.. bu guru keren deh... Selamat berlibur :D
ReplyDeleteKalkulator penjual sayur, ada saweran abis joged oplosan, kwkwk, muridnya narsis :)
ReplyDeletehehehe..narsis itu perluu
DeleteGuruku cantik sekaliiiiii....
ReplyDeleteMurid sama Guru..sama asyiknya kayaknya nih...kereennn !!!
asik donkkkkkkkkkkkkk
DeleteHslo Cheila.. bu Guru yang cantik :)
ReplyDeletesalam kenal lagi dari saya, Anna yang waktu itu sempat ketemu di BN 2013. Semoga masih ingat ya..
guru semakin sibuk klo jelang terima rapor ya.. ibu saya juga guru, dulu ketika beliau masih aktif, saya sering dimintain tolong buat nulis rapor nya.. :)
kalo guru masih muda begini, asyik ya.. bisa kayak temen sama muridnya ..
halo mbak ana...
Deletemasih ingat donk mbak,,,,
"remidial" aaah jadi ingat jama sekolah dulu... :P
ReplyDeleteHallo mba saya berkunjung...
Dulu guru saya, juga sering tuh bilang libur 1 tahun, setiap mau bagi rapot di Akhir tahun... Ya namanya juga dulu bocah, terbengong bengong... Ko libur satu tahun??? hehehehe...
hehehehe..iya mbak lucu deh waktu diplesetin gituu kmrn ekspresinya mereka
DeleteJadi guru di sekolah anakku aja yuk bu ... :D
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)