Waktu kecil
pernah nggak kita mengikuti sebuah lomba mewarnai?
Atau waktu
kita sekolah dulu bapak ibu guru pernah ngajari kita mewarnai?
Kalau masih
ingat pasti sering didengar dulu bapak ibu guru atau orang tua bilang “kalau
daun itu hijau, tanah itu coklat, awan itu biru, blablabla”. Sebagai pengalaman
saya dulu diarahkan seperti itu. Dan sampai saat ini masih melekat diotak saya
kata-kata seperti itu.
Bicara soal
seni dan salah satunya seni rupa, saya memang tidak jago. Tapi setidaknya saya
bisa dan mengerti sedikit mengenai hal itu. Disekitar kita kalau kita
perhatikan secara seksama alam itu tak melulu seperti apa yang dikatakan orang
tua saya. Saya sering menjumpai awan berwarna hitam, abu-abu, ungu, orange,
merah. Daun juga gak melulu hijau dan tanah juga gak melulu coklat. Pesan saya
adalah jika kita mengajarkan hal kepada anak, bebaskan mereka berekspresi
sesuai dengan perkembangannya.
Sebuah hal
yang saya pelajari hari ini saat penyelenggaraan lomba mewarnai tadi, banyak
diantara anak-anak yang berbakat mewarnai dan menggambar harus terhalang dengan
kata diskualifikasi. Disayangkan memang, karena disitu saya dan teman-teman
panitia terutama sie acara menemukan beberapa orang tua khususnya ibu ikut
andil dalam kreasi si anak. Si ibu mendikte anak “daunnya ijo dek, langitnya
biru, bajunya itu nanti kuning, goresannya kurang tebel” dan seperti itulah. Tentu
dalam peraturan lomba orang tua dilarang membantu anak, tapi mungkin ini
pemikiran si orang tua bahwa “anakku harus juara” namun yang ada anaknya malah
menjadi korban. Dalam lomba tentu sportifitas harus dijaga, dan tata tertib ada
bukan untuk dilanggar.
Saya hanya
ingin berpesan kepada para Bunda hebat di negeri ini. Terkesan sok tau tapi
saya juga harus belajar bahwa anak-anak itu unik. Akan sangat berdosa kalau
kita menyamaratakan anak-anak yang kita hadapi. Mereka memiliki keunikan
masing-masing. Begitupula dengan bakat anak pasti juga berbeda. Jangan dikte
mereka untuk menjadi apa yang kita (orang tua) mau, tapi tuntun mereka menjadi
apa yang mereka mau dan cita-citakan. Kata leader saya Hargai anak-anak sekecil
apapun dengan begitu dirinya akan merasa orang-orang disekitarnya menyayangi
dan memperhatikannya.
Sedikit dari saya untuk orang tua hebat di negeri ini..Semoga bermanfaat :)
15 comments
Berikanlah senyuman manis pada anak kecil agar dia merasa masih ada orang yang baik padanya, dan berikan juga senyum pada anak besar (dulunya kan kecil), siapa tau cocok di hati... #eh, LOL
ReplyDeleteheran deh ya aku ma si blogger galau yang satu ini :s
ReplyDeleteKenapa lho..?? Itu komen pemanasan,, hehe.
Deletetop deh buat rekanku yang satu ini..top ngebanyolnya :p
Delete>>>Hargai anak-anak sekecil apapun
ReplyDeletedengan begitu dirinya akan merasa orang-orang disekitarnya menyayangi dan memperhatikannya.<<<
#saya suka itu :)
hahaha..makasih :)
DeleteIni betul sekali Cheil ...
ReplyDeleteIbu saya adalah guru gambar di SMA
dan beliau sering sekali menjadi panitia lomba nggambar ... entah untuk anak SD/SMP atau SMA
Dan satu yang beliau selalu tekankan ...
Bebaskan anak-anak untuk berimajinasi sendiri ... jangan pernah orang tua campur tangan ...
Justru yang ditekankan adalah diskusi sebelum atau sesudah selesai menggambar ... mengapa begini ... mengapa begitu ...
dan seterusnya
Salam saya Cheil ...
iya om Nh....kalau dibatasi kasian kreativitas mereka nggak berkembang
DeleteAnakku pernah mewarnai daun dengan warna coklat. Waktu aku tanya kenapa daun diwarnai coklat, dia jaw, ini sedang musim kemarau bunda... Daunnya pada kering...
ReplyDeleteMemang benar anak-anak itu unik... bebaskan mereka berkreasi... agar tumbuh kreativitasnya...
Salam ya mbak...
halo bunda niken..sebelumnya salam kenal.....wah anak bunda kreatif juga yah bun,....
Delete*catat
ReplyDeletesebagai laki yang masih lajang yang bermimpi punya keluarga super.. :)
haha...semoga bermanfaat ya
Deleteharusnya pesan ini nggak cuma kepada para Bunda hebat di negeri ini, tapi juga kepada para dewan juri lomba mewarnai itu Cheil... :D
ReplyDeletedewan juri?????/kok bisaaaaaaa?????justru ini aku dapat dari mereka :D
Deletekan percuma kalo para ortu sudah membebaskan anaknya untuk berkreasi namun pas diikutkan lomba kena diskualifikasi... :D
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)